Pelajaran sejarah dunia telah menyuguhkan kepada kita, bahwa Tahun 1969 pernah ada manusia yang menginjakan kaki di Bulan. Neil Alden Amstrong, astronot NASA berkebangsaan Amerika Serikat, diklaim sebagai manusia pertama yang pernah menginjakan kaki di Bulan lewat misi Apollo 11. Namun tahukah anda, bahwa seumur hidup Amstrong hanya mau diwawancara oleh pers mengenai perjalanannya ke Bulan hanya dua kali ? Selain itu hanya ada 1 konfrensi pers pasca tim Apollo 11 kembali ke Bumi, dan para awak tampak sangat tertekan saat ditanyai oleh para wartawan.
Situasi foto dibawah ini menjelaskan betapa tidak lazimnya reaksi para astronot pasca kembali dari Bulan. Jika anda mendapatkan suatu pengalaman fantastis, menyenangkan, dimana pengalaman anda itu tidak pernah anda lihat sebelumnya, dan tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang anda alami, bagaimana mimik, bahasa tubuh anda ketika menjelaskan hal itu pada orang lain ? Lazimnya anda akan menggebu-gebu bercerita, penuh senyum, percaya diri, terpancar keceriaan pada wajah anda dan pastinya anda akan berusaha menularkan apa yang anda alami kepada lawan bicara anda, agar mereka turut merasakannya juga.

Mustahil Manusia Ke Bulan
Sejak tahun 1958, para peneliti telah menelaah, bahwa pada ketinggian 400 km diatas permukaan laut, suhu yang ada didaerah tersebut mencapai 1.650°C. Daerah itu dikenal dengan sebutan Thermosphere. Perlu anda ketahui suhu ini adalah suhu yang biasa digunakan oleh manusia untuk melumerkan besi baja (Blast Furnace), dan semakin tinggi, maka akan semakin panas suhunya. (Sumber : Atmospheric Sciences)
Telah diklaim oleh sains, bahwa Bulan berada di ketinggian 384.400 km dari bumi. Logika sederhana akan berkesimpulan bahwa perlu melewati ketinggian 400 km sebelum bisa menembus 384.400 km. Jika memang para astronot itu bisa bertahan di ketinggian Bulan, lantas bahan dasar apa yang dipakai untuk melindungi pesawat agar bisa tetap utuh sampai ke Bulan, atau terbuat dari bahan apa baju para astronot hingga bisa bertahan pada suhu sedemikian panasnya ?
Van Allen Belt Radiation
Astronomi modern sendiri juga menyebutkan tetang area berbahaya diangkasa luar sana yakni Sabuk Radiasi Van Allen. Yakni daerah di ketinggian 1.000 km – 60.000 km dengan radiasi berbahaya yang tidak mungkin dilewati oleh apapun. Radiasi ini mampu membuat kerusakan pada instrument elektronik pesawat angkasa dan berbagai kerusakan lainnya, termasuk membunuh manusia. Menurut salah satu penelitian di Rusia, radiasi ini hanya bisa diatasi jika para astronot mengenakan pakaian berbahan timah setebal 4 kaki untuk menghindari kematian seketika.
Bahkan seorang fisikawan NASA bernama John Mauldin mengatakan, para astronot setidaknya membutuhkan peresai setebal 2 meter disekeliling tubuh mereka sepanjang waktu agar bisa bertahan hidup, namun lucunya para astronot justru terlihat melompat-lompat di Bulan dengan baju ruang angkasa setipis 2 inci saja. NASA sendiri menyebutkan, harus memecahkan permasalahan ini dulu untuk bisa membawa manusia menembus angkasa melebihi ketinggian tersebut.
Terlepas benar atau tidak nya klaim Admin mengenai langit ini anti tembus, dua penjelasan sains diatas sejatinya telah mematahkan klaim sains yang lain, yang menyebutkan bahwa manusia pernah ke Bulan.
Kecepatan Benda-Benda Angkasa Menurut Sains
Ilmu Astronomi Modern juga berpendapat, bahwa :
Silahkan anda bayangkan! jika angka-angka yang disebutkan oleh sains itu memang benar, bagaimana situasi, kondisi para astronot yang keluar dari bumi ? Anda yakin mereka bisa bertahan hidup ?, Apa mungkin mereka bisa kembali lagi ke bumi dengan cara menyamai kecepatan-kecepatan fantastis itu ?
Bersambung Manusia Pernah ke Bulan, Benarkah ? : Bagian ke-2


Soal isu semacam ini, saya pun sudah berusaha menyebarkannya selama tiga tahun ini lewat blog, instagram, facebook dll, kebetulan saya mendalami soal isu ekonomi tentang penciptaan sistem uang kertas yang kita gunakan sekarang, dan hasilnya hanya sedikit sekali yang akhirnya terbuka tentang kedzaliman sistem yang kita anut. Meskipun bukti-bukti yang saya jabarkan jelas ada di depan mata, mayoritas orang sudah masa bodoh, bagi mereka hal-hal seperti ini tidak akan memberikan dampak apapun terhadap kehidupan mereka, fokus saja sekolah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, lalu kredit rumah dan mobil agar terlihat mapan, isu-isu seperti yang dibahas di blog2 semacam ini hanyalah buatan orang-orang korban teori konspirasi yang memiliki keterbelakangan pada logika berpikir.
Saya adalah salah satu dari sedikit orang yang akhirnya bisa sadar dari propaganda sekolah, sayangnya mayoritas yang lain tidak. Sehingga seberapa pun besarnya usaha kita untuk membuka kejahatan ini, hasil akhirnya akan tetap sama, mayoritas akan tetap “bodoh”, dan mayoritas orang “bodoh” ini akan mengatakan kita lah yang bodoh, lihat lah media mainstream seperti K*mpas dan D*etik yang sangat merendahkan flat earthers. Dari penelitian saya, untuk tahun 2019-2020, para elit ini lewat The Fed-nya akan kembali mengobok-obok ekonomi dunia, dan jika semuanya sesuai rencana mereka, maka kita akan memasuki the great depression jilid dua.
One step closer to the new world order, so for the goyim like us, just be prepared! The next big thing is coming very soon! Wallahu a’lam
manusia memang tidak pernah ke bulan, semua itu bohong