klaim serius bumi datar hitam putih

Makna Sunnatullah Versi Awam

Sunnatullah versi awam

Melanjutkan dari artikel yang membahas Lauh Mahfudz, artikel ini akan menjelaskan makna Sunnatullah versi awam (bukan Ustadz, bukan Kiyai atau Ulama). Sebagai Yang Maha Pencipta alam semesta, Allah tidak hanya menciptakan materialnya saja. Tidak hanya menciptakan bumi, matahari, bulan atau bintang saja. Simpelnya Allah tidak hanya menciptakan “Perabotan” berbentuk fisik dari isi alam semesta saja, namun Ia juga menciptakan cara kerja, aturan main, sistem dari alam semesta ini.

Apakah secara teknis Allah secara langsung menurunkan hujan? Jawabannya tentu tidak. Allah membuat sebuah sistem / aturan main sehingga hujan itu ada. Hujan turun karena adanya pemanasan air di bumi oleh matahari. Kemudian air itu mengalami proses evaporasi (penguapan). Kemudian uap air hasil evaporasi berkumpul menjadi awan. Awan menjadi jenuh, berat, tak sanggup lagi menahan debit uap air, sehingga jatuh menjadi hujan. Dan proses ini merupakan sebuah sunnatullah dari turunnya hujan. Sehingga dapat dikatakan, ketika sunnatullah itu berjalan, maka secara otomatis diartikan sebagai “atas izin Nya” semua takdir itu terjadi.

Begitu pula dengan mekanisme turunnya rezeki. Rezeki tidak tiba-tiba datang langsung diantarkan kepada manusia. Ada proses ikhtiar / usaha yang harus dilalui, harus melakukan sesuatu dulu hingga akhirnya rezeki bisa di dapati. Usaha tertentu ini dilakukan untuk memenuhi sebuah hukum kausalitas (sebab-akibat), yang dalam konteks umat islam ini disebut dengan sunnatullah.

Jadi secara definisi sunnatullah bisa dikatakan sebagai hukum Allah yang berlaku di alam semesta ini, yang bersifat sebab akibat. Air itu dingin, api itu panas, dan dalam kondisi normal api akan mati bila terkena air. Namun dalam kondisi khusus bisa saja api hidup di dalam air, misalnya ada proses mengelas yang bisa dilakukan di dalam air. Terjadinya hal ini dikarenakan adanya teknologi yang ditemukan oleh manusia, dan itu merupakan cara manusia menemukan sunnatullah yang belum ada atau belum pernah diketahui.

Koruptor yang berhasil mengambil uang rakyat pun sejatinya melakukan serangkaian variabel yang memenuhi sunnatullah. Secara cerdas ia membaca sebuah situasi, melihat peluang, membaca karakter orang, mana yang bisa disuap dan mana yang tidak, melakukan negosiasi, menghitung dengan teknik tertentu agar hitungan seolah menjadi normal sehingga lolos dari jerat hukum. Apakah ini akan menjadi takdir terbaik?

Makna Syariatullah

Bicara baik atau tidak, hanyalah Allah yang berhak menilai. Oleh karenanya sebuah sunnatullah akan benar-benar menjadi baik dimata Nya, bila memenuhi syarat dan ketentuan Nya, sebut saja hal ini dengan Syariatullah.

Syariatullah adalah semua hukum Allah yang berlaku untuk manusia, dan berorientasi akhirat. Sifatnya selalu boleh – tidak boleh, haram – halal, dosa – pahala, dll. Syariatullah bersifat pilihan, sebab beriman kepada Nya pun adalah sebuah pilihan.

Untuk mendapat rezeki yang melimpah memang bisa dilakukan tanpa syariatullah, namun bagi orang yang beriman tujuan hidup adalah mencari keridhoan Nya. Jika syariatullah terpenuhi maka secara otomatis seseorang akan memenuhi syariatullah yang ada, dan mendapati takdir yang terbaik dalam hidupnya.

Summary
Makna Sunnatullah Versi Awam
Article Name
Makna Sunnatullah Versi Awam
Description
Jadi secara definisi sunnatullah bisa dikatakan sebagai hukum Allah yang berlaku di alam semesta ini, yang bersifat sebab akibat.
Author
Publisher Name
Melinweb
Publisher Logo

buku Apa kata setan

YUK SEBARKAN ARTIKEL INI !!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *